Pelatih Chelsea Jose Mourinho membantah bahwa pemilik klub Roman Abramovich memaksakan striker Andriy Shevchenko untuk masuk ke dalam skemanya, waktu pertama kali ia datang ke Stamford Bridge.
Seperti yang diketahui, pemain asal Ukraina tersebut gagal total di Chelsea. Namun, Mourinho mengatakan dirinyalah yang meminta untuk mendapatkan jasa Sheva dari AC Milan.
Mantan pelatih FC Internazionale tersebut mengungkapkan Sheva adalah striker alternatif setelah pihaknya gagal mendapatkan tanda tangan Samuel Eto'o dari Barcelona.
“Shevchenko? Tidak benar pemilik klub memaksa dia masuk ke tim saya," ungkap Mou.
"Tidak, tidak pernah di periode saya, pemilik klub melakukan intervensi pada hal-hal dasar yang dilakukan pelatih, yaitu sesi latihan, pemilihan tim dan pemain yang ingin saya boyong. Anda ingin mengetahui kebenaran mengenai Sheva? Saya harap manajemen tidak marah pada saya. Kami ingin membeli Eto'o, dia adalah target kami. Kami menginginkan Eto'o dan pemilik klub lebih dari siap untuk melakukan apapun demi mewujudkannya."
"Dia adalah pemain yang saya inginkan. Kenapa? Karena Eto'o adalah satu-satunya pemain yang dapat saya mainkan dengan Didier Drogba, mengubah sistem untuk dua striker."
"Tetapi dia juga siap bermain dengan Drogba dengan sistem yang kami miliki saat itu, dengan tiga penyerang dan Eto'o akan datang dari samping. Saya melakukan hal yang sama di Inter. Kami menginginkan Eto'o dan pemilik klub melakukan segalanya dan Peter Kenyon melakukan segalanya."
"Pada akhirnya, Barcelona mengatakan, 'Kami tidak menjual, lupakanlah, lupakanlah, tidak dengan harga berapapun'. Pemilik klub melakukan segalanya untuk merekrutnya, tetapi itu tidak mungkin."
“Setelah itu, kami mencari opsi lain dan mendapatkan Shevchenko. Saya merasa senang dengannya."
"Bahkan dengan klub besar, ketika Anda membeli seharga £30, £40, £50 atau £60 juta, terkadang itu tidak bekerja. Itu tidak berarti Anda atau klub melakukan kesalahan besar. Itu hanya tidak bekerja."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar