Bola Online - Laporta juga kembali mengkritik rezim Sandro Rosell yang dituduhnya secara sadar telah menghancurkan Barcelona
Joan Laporta mengisyaratkan kembali mengikuti pemilihan presiden Barcelona, sebelum mengkritik rezim Sandro Rosell yang dianggapnya telah merusak klub.
Laporta mengabdi untuk The Catalans pada periode 2003-2010, sebelum digantikan mantan wakil presiden Rosell, yang selalu mendapat kritik tajam darinya.
Setelah Rosell menyatakan kesiapannya kembali maju dalam pemilihan presiden pada 2016, Laporta pun mengaku akan mempertimbangkan menjadi pesaing presiden sekarang.
"Kadang saya berpikir serius mengenai kemungkinan memperkenalkan diri sendiri lagi ketika ada pemilihan, tapi saya belum memutuskan. Saya harus menilai ini di level keluarga dan profesional," kata pria 50 tahun, sebelum kembali menyerang verbal Rosell.
"Keputusan pertamanya adalah mendepak presiden kehormatan Johan Cruyff dan menuntut saya dan para direktur sebesar €47 juta karena gagal memimpin Barca dengan baik."
"Ketika pemain mengklaim hal-hal seperti itu [seperti yang diungkap Gerard Pique pekan ini], itu karena adanya kepasifan, hal yang belum pernah dilakukan, keputusan yang belum diambil atau dikerjakan."
"Mereka sibuk merusak hal-hal yang kami lakukan dengan usaha besar dan kerja keras. Dengan sadar, dalam semangat balas dendam, kebencian," cetus Laporta.
"Saya khawatir ada orang sinting dan tanpa rasay syukur membiarkan diri mereka menghancurkan reputasi klub terbaik dan warisan," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar