musikkaraoke.com www.rajagol.com www.klikbola.com www.indowinpoker.com

Sabtu, 03 Agustus 2013

Agen Bola Terpercaya | Agen Casino Online | Agen Poker Online | Skyfall


Menurut Agen Casino Terpercaya  James Bond berambut pirang bukanlah satu-satunya hal baru yang dibawa ke dalam Casino Royale. Casino Royale yang berperan sebagai awal baru dari franchise berumur puluhan tahun ini juga memperkenalkan kita kepada 007 yang lebih manusiawi, lebih rapuh, lebih nyata. Tanpa gadget canggih dan keflamboyannya yang turut pudar, Casino Royale justru sukses menarik hati para kritikus. Kisah pun berlanjut kepada Quantum of Solace, yang kurang mendapat sambutan baik. Mungkin, Casino Royale memasang standar yang terlalu tinggi. Kini di 2012, kita ditawarkan seri ketiga dari James Bond versi Daniel Craig ini, Skyfall.
Disutradarai oleh Sam Mendes yang pernah memenangkan Oscar lewat filmnya American Beauty, Skyfall masih memegang akar yang sama dengan 2 film sebelumnya, walaupun kali ini ia memutuskan untuk menyelami karakter-karakternya ketimbang dengan misi sehari-hari 007. Di sini, MI6 mendapat salah satu ancaman terberatnya, ketika daftar seluruh agen yang sedang menyamar jatuh ke tangan yang salah. Bond yang ditugaskan untuk merebut daftar tersebut gagal, dan kini misinya adalah mencari ada pada siapakah daftar tersebut dipegang. Namun rupanya, sosok dibalik itu semua, Raoul Silva (Javier Bardem), memiliki dendam pribadinya sendiri dengan M (Judi Dench). Dengan tujuan membunuh M sekaligus menghancurkan MI6, bisakah Bond menghentikan Silva?
Plot dari Skyfall jauh lebih simple ketimbang dengan Casino Royale yang berlapis-lapis. Namun di sini kita dibiarkan untuk tahu lebih banyak kelemahan-kelemahan Bond dan hubungannya dengan M. He’s a human, after all. M sendiri mempunyai porsi terbanyaknya di film ini. Sebuah tribut bagi Judi Dench yang sudah menjadi M di 7 film dalam selang waktu 17 tahun. Bagaimana pintarnya Silva sebagai penjahat mengingatkan saya kepada Joker di The Dark Knight. Ya, tidak heran banyak yang membandingkannya. Karena memang kedua film tersebut terkesan mengusung aura yang sama. Kehadiran beberapa karakter baru seperti Q (Ben Whishaw), Eve (Naomie Harris), dan Mallory (Ralph Fiennes) juga berperan penting dan turut memaniskan seri 007 Daniel Craig ini.
Daniel Craig sendiri tampil prima dan mampu membuat penonton simpati dengan karakternya. Sejak ia “memanusiakan” James Bond di Casino Royale, saya memang tidak pernah ragu lagi dengan Craig sebagai Bond. Judi Dench juga mengeluarkan penampilan terbaiknya sebagai M sejak jaman Brosnan. Dan tentunya Bardem sebagai villain yang benar-benar luar biasa. Sayangnya screen time Bardem tidak sebanyak yang saya inginkan. Satu-satunya kelemahan dari jajaran casting, menurut saya, ada pada bond girlnya sendiri yang bahkan namanya tidak mampu saya ingat. Sama seperti keberadaannya di dalam film.
Bagi Anda yang memang fans berat James Bond seperti layaknya Sam Mendes, banyak sekali tribut atau terkadang sindiran pada seri-seri sebelumnya. Seperti Q yang mengatakan sudah tidak membuat bolpen yang meledak lagi, Bond yang mengatakan “Perfect” ketika martini-nya dikocok tidak diaduk, hingga Aston Martin yang pernah tampil di Goldfinger. Saya pun yakin masih banyak lagi hal-hal kecil yang terlewatkan oleh saya.
Bagi Anda yang berharap Skyfall punya porsi action besar-besaran, kemungkinan besar Anda akan berakhir dengan kekecewaan. Terlepas dari opening scene-nya yang luar biasa, sisa dari action Skyfall sebenarnya biasa saja. Bahkan dengan mudah dikalahkan oleh Casino Royale. Namun, bagi saya, itu semua tidak masalah. Karena sebagai satu film utuh, Skyfall sudah komplit. Dan saya yakin, sekuel James Bond tidak akan pernah dinanti sebesar penantian sekuel dari Skyfall ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar